Kerajaan-kerajaan Islam
Kerajaan Samudra Pasai
-
Kerajaan Islam
pertama di Indonesia
-
Raja pertamanya
bernama Marah Silu yang kemudian bergelar Sultan Malik Al Saleh (1285-1297)
-
Marah Silu
diislamkan oleh pelaut Mesir bernama Nazimudin AlKamil
-
Pada masa pemerintahannya
datang pedagang Venesia yang bernama Marco Polo
-
Raja kedua
bernama Muhammad yang bergelar Sultan Malik Attahir I
-
Raja ketuga
bernama Ahmad dengan gelar Sultan Malik Attahir II. Pada masa pemerintahannya datang pedagang
Arab bernama Ibnu Batutah yang menulis
bahwa mata uang yang berlaku di Samudra Pasai adalah Deureuheum
(Dirham).
-
Raja keempat
bernama Zainal Abidin. Pada masa pemerintahan ini, Kerajaan Samudra Pasai
mengalami kemunduran.
Kerajaan Aceh
-
Pendirinya
adalah Ali Mughayat Syah.
-
Akibat Malaka
jatuh ketangan Portugis, banyak pedagang Islam yang lari ke Aceh. Hal ini mengakibatkan berkembangnya kerajaan Aceh.
-
Kerajaan Aceh
mencapai kebesarannya pada masa Sultan Iskandar Muda. Pada masanya berkembang
sastra seperti Bustanus Slatin karya Nurudin Arraniri juga ada tokoh yang
bernama Hamzah Fansuri yang mengarang Syair Perahu, Burung Pingai.
-
Kehidupan sosial
di Aceh, terdapat dua golongan yaitu :
o Teuku ; kaum bangsawan yang Menguasai pemerintahan
o Teunku ; kaum ulama yang mengurus masalah agama
-
Aceh berbudaya Islam yang sangat kuat sehingga
disebut Serambi Mekah.
-
Mesjid yang
besar di Aceh adalah Mesjid Baiturrahman.
Kerajaan Malaka
-
Malaka didirikan
oleh pelarian dari Majapahit yang bernama Parameswara/Paramesora. Setelah masuk
Islam bernama Iskandar Syah.
-
Putranya bernama
Mudzafar Syah bisa mengembangkan Malaka
sampai ke Padang, Kampar, Indragiri dan Siam pun ditantangnya.
-
Malaka mencapai
puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Mansyur Syah yang didampingi oleh
Laksamana Hang Tuah.
-
Raja terakhir
adalah Sultan Mahmud Syah. Pada masanya Malaka Jatuh dikuasai Portugis yang
dipimpin oleh Alfonso d’Alberquerque pada tahun 1511.
Kerajaan Demak
-
Demak berasal
dari kata Gede dan Makmur, bertempat di Glagah Wangi.
-
Didirikan oleh
Raden Alam Akbar Al Fatah yang disebut juga Raden Patah. Corak kerajaannya
adalah Agraris – militer.
-
Ia tidak senang
dengan adanya Portugis di Malaka. Karenanya, ia mengutus putranya yang bernama
Pati Unus untuk menyerang Malaka. Sehingga putranya dijuluki Pangeran Sabrang
Lor.
-
Puncak kejayaan
Demak ada pada masa Sultan Trenggono
(Adik Pati Unus).
-
Trenggono pun
berusaha mengusir Portugis dari Malaka dengan bekerja sama dengan Fatahillah
(menantu) dari Pasai.
-
Sepeninggal
Trenggono terjadi perebutan kekuasaan antara anaknya yang bernama Prawoto
dengan adiknya yang bernama Pangerang Seda Ing Lepen.
-
Pangeran Sekar
terbunuh. Anaknya yang bernama Arya Penangsang membalas dendam dengan membunuh
Prawoto bersama keluarganya.
-
Arya Penangsang
pun terbunuh oleh menantu Trenggono yang
bernama Adiwijaya yang kemudian memindahkan kerajaan ke Pajang.
-
Mesjid Demak
pada tiangnya terbuat dari potongan kayu atau “tatal” (soko guru)
Kerajaan Mataram
-
Setelah Demak
dipindahkan ke Pajang, kemudian dipindahkan lagi ke Mataram oleh Sutawijaya. Dia
adalah putra Ki Gede Pamanahan.
-
Sutawijaya
bergelar Senopati Ing Alogo Sayidin Panotogomo Khalifatul Tanah Jawi.
-
Puncak kejayaan
Mataram terjadi pada masa Sultan Agung.
Cita-cita Sultan Agung adalah mempersatukan Jawa. Keinginnanya terhadang
Belanda (VOC) di Batavia. Maka ia pun menyerang J.P. Coen yang berkedudukan di
Batavia dalam tahun 1628-1629.
-
Usahanya
mengalami kegagalan, karena :
o Letaknya jauh
o Kalah persenjataan
o Musim kemarau
o Lahan pertanian di Karawang di bakar Belanda
sehingga kekurangan makanan.
-
Pembuatan
kalender jawa dilakukan oleh Sultan Agung. Buku filsafatnya yang terkenal
adalah Sastra Gending
-
Pengganti Sultan
agung adalah putranya yang bernama Amangkurat I yang tidak sekuat ayahnya dalam
memerangi VOC dan tidak memperhatikan rakyat dan ini membuat serangan dari
Trunojoyo, mulai dari sini Mataram menurun. Apalagi Amangkurat II pemerintahannya semakin lemah,
dan semakin sempitlah Mataram.
Kerajaan Gowa – Tallo
-
Dikerajaan ini
berkembang sastra
o Lontara ; memuat silsilah raj-raja Gowa-Tallo, Bone
o Sanggala ; silsilah raja-raja Toraja
o Ilagaligo ; silsilah raja-raja Bugis
-
Raja Gowa yang
pertama masuk Islam adalah Karaeng Tuningallo. Setelh mendengar ceramah dari
khotib tunggal yang diberi gelar Datori bandang. Karaeng sendiri bergelar
Sultan Allaudin Awwalul Islam.
-
Keturunannya
yang paling berani adalah Sultan Hasanudin yang oleh Belanda mendapat
julukan Ayam Jago dari Timir). Ia
bersaing dengan Aru Palaka raja Bone yang
berpihak pada belanda. Sehingga Hasanudin harus menendatangani perjanjian
bongaya 1667.
Kerajaan Ternate – Tidore
-
Adalah dua pulau
besar yang tersebar di kepulauan Maluku. Keduaanya mengadakan persekutuan.
-
Persekutuan Lima
(Uli Lima) pimpinan Ternate; terdiri dari Ternate, Obi, Bacan, Seram, Ambon.
-
Persekutuan
Sembilan (Uli Siwa) pimpinan Tidore; terdiri dari Tidore, Makyan, Jailolo,
Halmahera.
-
Jauh sebelum
bangsa Asing datang,mereka sudah bermusuhan, dan semakin panas setelah Portugis
datang dan membangun Santo Paulo untuk melindungi Ternate dari Spanyol dan
Tidore. Pada awalnya Ternate marah ketika Portugis meminta monopoli dagang dan
penyebaran agama Katolik. Dan semakin marah ketika Sultan Hairun dibunuh oleh
Portugis. Rakyat Ternate dan Tidore
dibawah pimpinan Sultan Baabullah tahun 1575 mengusir Portugis.
Kerajaan Banten
-
Daerah
Banten berhasil dikuasai dan diislamkan oleh Fatahilah (Panglima Perang Demak).
Di samping menguasai Banten, Fatahilah juga berhasil merebut Cirebon dan
Sunda Kelapa yang kemudian namanya diubah menjadi Jayakarta (1527). Setelah
Fatahilah menetap di Cirebon, Banten diserahkan kepada putranya yang bernama
Maulana Hasanuddin.
-
Banten
masih tetap menjadi daerah kekuasaan Demak, namun setelah di Demak terjadi
kegoncangan politik akibat perebutan kekuasaan, Banten akhirnya melepaskan
diri.
-
Maulana
Hasanudin sebagai peletak dasar dan menjadi Raja Banten yang pertama
(1552–1570).
-
Pada
tahun 1570 Sultan Hasanuddin meninggal dan digantikan oleh putranya, yakni
Panembahan Yusuf (1570–1580). Ia berhasil menundukkan Kerajaan Pajajaran.
-
Raja
yang terbesar Banten ialah Sultan Ageng Tirtayasa (1651–1682). Sultan Ageng
Tirtayasa berhasil memajukan perdagangan Banten. Politik Sultan Ageng terhadap
VOC sangat keras, namun tidak disetujui oleh putranya Sultan Haji (Abdulnasar
Abdulkahar) sehingga terjadi perselisihan. Sultan Haji minta bantuan VOC
sehingga Kerajaan Banten yang jaya dan besar di bawah pimpinan Sultan Ageng
Tirtayasa kemudian menjadi boneka Kompeni dengan rajanya, Sultan Haji.
0 komentar:
Posting Komentar